Saat Kedermawanan Bertemu Tujuan.

Di Limpopo, Afrika Selatan, anak-anak perempuan membolos sekolah saat menstruasi karena mereka tidak mampu membeli produk kebersihan. Kami menyediakan pembalut yang dapat dicuci dan dipakai ulang bagi anak-anak perempuan ini agar mereka dapat tetap bersekolah. Dalam jangka panjang, kami akan membantu membatasi kerusakan ekologis yang disebabkan oleh pembalut sekali pakai yang dibuang ke sungai dan di jalan-jalan di daerah pedesaan yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah kota. Proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja dan pelatihan penjahit bagi perempuan setempat dalam Proyek Menjahit kami untuk membuat pembalut.

Melalui proyek ini, Proyek Pengembangan Polycom bertujuan untuk mendukung 1000 anak perempuan di daerah kumuh Kibera untuk menyelesaikan sekolah menengah atas melalui program kesadaran hak, beasiswa pendidikan, olahraga, kebersihan, dan sanitasi. Anak perempuan di Kibera menghadapi banyak tantangan; kurangnya kebutuhan dasar seperti pembalut dan celana dalam, manipulasi dan pelecehan seksual, kurangnya harapan untuk melanjutkan pendidikan karena kemiskinan dan yang terpenting kurangnya orang/platform untuk berbagi masalah mereka. Proyek ini akan menanggapi kebutuhan ini.

Para perempuan di desa Kanyawegi bekerja keras menjalankan usaha kecil-kecilan yang menjual sayur-sayuran, sereal, keripik kentang, dan barang-barang rumah tangga untuk menghidupi keluarga mereka. Melalui perbankan, para perempuan mengakses pinjaman mikro sebesar $10 hingga $50 untuk menjalankan usaha mereka dengan keuntungan yang sebagian besar digunakan untuk membayar biaya sekolah anak-anak mereka, memberi makan keluarga mereka, dan membayar biaya perawatan kesehatan. Pandemi Covid-19 telah mengganggu sebagian besar usaha ini dan para perempuan membutuhkan bantuan keuangan untuk bangkit kembali.