Cerita

Ketidakamanan pangan dan kekurangan gizi merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya orang yang membutuhkan. Sebanyak 16,2 juta orang akan kelaparan tahun ini (Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) Fase 3 atau lebih tinggi). Ini termasuk 5 juta orang yang menghadapi kondisi darurat (IPC Fase 4) dan hampir 50.000 orang yang sudah mengalami kondisi bencana (IPC Fase 5). Lebih dari 2,25 juta kasus anak-anak berusia 0 hingga 59 bulan, dan lebih dari satu juta wanita hamil dan menyusui diproyeksikan akan menderita kelaparan.

Dampak

Proyek ini akan mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada 3.025 anak di bawah usia 5 tahun dan 1.360 ibu hamil dan menyusui. Memungkinkan orang-orang yang rentan untuk bangkit dari kekurangan gizi serta meningkatkan gizi dan kesehatan serta kesejahteraan mereka. Proyek ini berupaya untuk mengatasi situasi kekurangan gizi pada anak-anak di lebih dari 10.800 keluarga miskin dan yang terkena dampak perang. Dan melindungi anak-anak dari dampak negatif kekurangan gizi.

Tantangan

7.400.000 orang, hampir seperempat dari seluruh populasi, mengalami kekurangan gizi, banyak yang mengalaminya secara akut. Angka kekurangan gizi akut melampaui ambang batas darurat WHO sebesar 15 persen di lima provinsi dan hampir 30 persen dari semua distrik mencatat tingkat kekurangan gizi yang kritis. Dua juta anak balita yang kekurangan gizi dan 1,1 juta PLW memerlukan perawatan segera untuk bertahan hidup. Proyek ini akan mengurangi jumlah kematian di antara 3025 anak U5 tahun, 1360 PLW akibat kekurangan gizi.

Penyelenggara

Pembaruan

Pembaruan akan muncul setelah pembuat kampanye mempostingnya